Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Contoh Poster Memamerkan Kebudayaan Trenggalek, Nasi Gegog

Gambar
  oleh: penulis      Anak-anak, pada pertemuan pembelajaran hari Sabtu kemarin, Pak Erdis memberikan tugas kepada kalian tentang membuat poster untuk memamerkan salah satu kebudayaan yang ada di Kab. Trenggalek. Pak Erdis telah memberikan enam pilihan kebudayaan: 1. Larung Sembonyo 2. Tarian Turangga Yaksa 3. Lebaran Ketupat 4. Sego Gegog 5. Camilan Alen-Alen dan Kripik Tempe 6. Batik Terang Galih      Dari ke enam pilihan tersebut, masing-masing anak telah mendapat satu kebudayaan setelah dilakukan pengambilan undian.       Nah, tahukah kamu yang dimaksud dengan poster ? Iya, poster adalah  salah satu jenis reklame dengan tujuan sebagai media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun kombinasi antar keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak ramai. Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan cara di tempel di dinding atau permukaan datar lainnya dan de

Akankah Aku Terlambat Tiba di Sekolah ?

Gambar
ilustrasi mesin fingerprint           Pagi ini mendung hitam tidak kunjung beralih. Sepertinya tetap setia menemani perjalananku menuju sekolah. Benar saja, gerimis sudah menyapa dan seakan mau menemani perjalananku ke sekolah. Menolak ditemaninya? Rasanya hanya diangan-angan saja. Sang Maha Pencipta pasti lebih tahu hikmah diturunkannya hujan pagi ini. Ya, mungkin supaya makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan dapat merasakan segarnya air hujan sehingga tumbuh subur kembali. Toh, aku pun juga senang memandang hijaunya tumbuhan.      Setengah perjalanan telah ku lalui, namun a ku belum memakai jas hujan. Gerimis hujan tidak begitu terasa. Hal tersebut berbeda semenjak aku sampai di jalan pegunungan. Aku dibuat kaget dan gemetar oleh dinginnya kabut yang sebelumnya belum pernah aku alami. Kali ini kabut cukup tebal dan jarak pandang pun mulai terganggu. Lampu motorku yang redup menambah kehati-hatianku saat berada di jalan berbelok. Jalan yang sempit juga memaksaku untuk memelankan

Cerita Anak: Tidak Menggaruk Luka

Gambar
  “Menggaruk luka harus dihindari karena bisa menyebabkan infeksi dan merusak jaringan kulit baru yang akan tumbuh.”                Dari tadi, Belva duduk sendirian di teras sambil menekuk lutut kirinya, Sesekali ia mengusap-usap lututnya itu dengan tisu. Tampak raut mukanya meringis menahan rasa nyeri.           “Ya Allah nak, kenapa dengan lututmu ? Kok berdarah?” tanya paman yang tiba-tiba datang.           Belva pun menceritakan kejadian seminggu yang lalu saat terjatuh dari sepedanya. Kemudian ia pun menyambung cerita mengenai kejadian yang baru saja ia alami hari ini.           “Begini paman. Tadi luka di lututku ini terasa gatal sekali. Aku pun tidak tahan. Dengan spontan, aku menggaruk lukaku ini sampai terkelupas dan berdarah lagi,”ucap Belva sambil memandangi lukanya.           Bergegas paman pulang ke rumah untuk mengambil peralatan medisnya. Setelah itu, paman membersihkan luka Belva dengan air yang dicampur dengan cairan antiseptik. Dilanjutkan membalut bagian luka

Apa yang Sebaiknya Dilakukan Ketika Terjadi Gempa di Sekolah ?

Gambar
          ilustrasi cara menghadapi gempa bumi di sekolah           Hari ini, anak-anak mengerjakan soal PTS terakhir dengan mata pelajaran Bahasa Jawa. Bahasa Jawa merupakan mapel yang cukup membuat mereka garuk-garuk kepala, ya saking lumayan sulitnya. Terlihat, beberapa anak menunjukkan tingkah khasnya, ada yang tengok kanan tengok kiri, kedip-kedip mata dengan teman sebelahnya, ada yang bolak-balik minta izin keluar kelas sekedar untuk cuci tangan atau ke toilet, dan tingkah unik lainnya.            Di tengah-tengah suasana penuh konsentrasi, tiba-tiba ada beberapa anak yang berteriak, lindu lindu lindu (gempa, gempa, gempa), lalu mereka berhamburan  lari ke luar kelas dan disusul anak-anak yang lain. Dengan refleks, saya pun ikut menuju pintu kelas meskipun saya tidak merasakan adanya guncangan gempa bumi. Suasana kelas pun menjadi cukup riuh. Alhamdullilah, guncangan gempa tidak begitu lama. Anak-anak kembali ke tempat duduknya masing-masing sembari menghela napas. Kemudian mela