Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan

 

Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan

Kelas VI SDN 1 Karangrejo Tahun Pelajaran 2021/2022




A.   PENGERTIAN PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF

Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa melalui perkawinan dengan cara menggunakan bagian tubuh induknya. Makhluk hidup baru tumbuhan berasal dari induknya.

Pada tumbuhan, perkembangbiakan secara vegetatif terjadi tanpa adanya peleburan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Tujuannya untuk menghasilkan tumbuhan baru atau tumbuhan dengan sifat baru.


B.   JENIS-JENIS PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF

Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.

1.    Perkembangbiakan vegetatif alami merupakan perkembangbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang terjadi dengan sendirinya tanpa adanya campur tangan manusia. Ada banyak cara tumbuhan untuk berkembang biak dengan vegetatif alami diantaranya tunas, umbi lapis, umbi batang, umbi akar, geragih (stolon), akar tinggal (rizoma), dan spora.

2.    Perkembangbiakan vegetatif buatan merupakan perkembangbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang terjadi dengan adanya campur tangan manusia. Ada banyak cara tumbuhan untuk berkembang biak dengan vegetatif buatan diantaranya mencangkok, stek batang, stek daun, merunduk, menempel (okulasi), dan menyambung.

 

C.   MACAM-MACAM PERKEMBIAKAN VEGETATIF ALAMI

1.    Tunas


Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru muncul dari kecambah atau kuncup yang berada di atas permukaan tanah. Tunas bisa terdiri dari batang, daun muda, calon bunga, atau calon buah. Contohnya adalah pohon tebu, pisang, dan bambu.


2.    Tunas Adventif (Tunas Daun)

Tunas adventif adalah tunas liar yang tumbuh di luar bagian batang. Biasanya ia tumbuh di tepi daun. Contohnya adalah tumbuhan cocor bebek.

 

3.    Umbi Lapis


Umbi lapis adalah daun yang berlapis-lapis dan tebal sehingga membentuk seperti batangnya. Pada bagian dasar tumbuh akar serabut. Di antara lapisan-lapisan umbi lapis, terdapat bakal tunas. Jika umbi lapis ditanam, bakal tunas akan tumbuh menjadi tunas, dan tumbuh jadi tanaman baru. Contohnya adalah bawang merah, bawang putih, bawang bombai, dan bunga bakung.

 

4.    Umbi Batang


Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan digunakan untuk menyimpan cadangan makanan dan membentuk umbi. Jika umbi ditanam, tunas bisa tumbuh dan membentuk tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah kentang dan ubi jalar.

 

5.    Umbi Akar


Akar pada tanaman yang berkembangbiak dengan umbi akar beralih fungsi menyimpan cadangan makanan. Perkembangbiakan jenis tanaman ini melalui tunas yang tumbuh dari bekas batangnya. Sehingga, untuk mendapatkan individu baru dari tanaman ini hanya perlu menanam bagian tubuh tumbuhan berupa batang. Contohnya adalah wortel, bengkoang, singkong, dan bunga dahlia.

 

6.    Geragih


Geragih adalah banyak yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. Tumbuhan baru akan tumbuh pada buku-bukunya dan tidak tergantung pada induknya. Contohnya adalah pohon stroberi, pegagan, dan rumput teki.

 

7.    Akar Tinggal (Rizoma)


Batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau biasa disebut dengan akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah lengkuas, jahe, kunyit, dan temulawak.


8.    Spora

Spora adalah inti sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembiakan. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah tanaman paku. Pada tanaman paku, spora dibentuk pada daun.

Spora terletak pada kotak spora (sporangium) yang berkumpul di dalam sorus yang merupakan kumpulan kotak spora. Sorus terletak di tepi bawah daun yang berupa seperti bintik-bintik kecokelatan. Saat sporangium pecah, maka spora akan keluar dan jatuh pada tempat yang cocok. Barulah akhirnya tumbuh tanaman paku yang baru. Contohnya lumut dan tumbuhan paku.

 

 

D.   MACAM-MACAM PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN

1.    Mencangkok


Perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cangkok adalah menumbuhkan akar tumbuh dari batang tanaman yang dicangkok. Lewat akar tumbuh dari batang tanaman itu kita bisa mendapatkan tanaman baru. Sifat dari tumbuhan yang dihasilkan akan sama dengan induk. Contoh tumbuhan yang bisa dicangkok adalah tumbuhan berbuah yang memiliki kambium dan ranting yang lurus seperti jambu air, Mangga, alpukat, sawo, rambutan, dan lain-lain.

Keuntungan melakukan pencangkokan adalah:

a)    Lebih cepat dalam menghasilkan tanaman baru.

Mencangkok dapat dilakukan tanpa menunggu pertumbuhan bunga, penyerbukan bunga, tumbuhnya biji dan pembenihan. Mencangkok hanya perlu memotong atau menyayat kulit pada cabang tanaman. Sehingga metode ini jauh lebih cepat dari perkembangbiakan alami secara kawin (generatif).

 

b)    Menghasilkan tanaman baru yang seragam sifatnya

Mencangkok adalah perkembang biakan vegetatif (tak kawin) sehingga tanaman anakan yang dihasilkan memiliki sifat dan materi genetik sama persis dengan tanaman induk. Ini karena tidak ada penggabungan materi genetik dari dua individu seperti pada perkembangbiakan kawin (generatif). Karena sifat yang sama dengan induknya, metode ini bisa digunakan untuk menghasilkan anakan dari varietas unggul dalam jumlah banyak, misalnya untuk menghasilkan tanaman dengan ukuran buah dan rasa buah yang seragam.

 

c)    Dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak.

Dengan proses mencangkok yang cepat, kita dapat menggunakan metode ini untuk menghasilkan banyak bibit tanaman baru dalam waktu yang cepat.

 

Kekurangan melakukan pencangkokan adalah

a)    Tidak ada keragaman genetik baru.

Tanaman anakan yang dihasilkan akan sama persis karena merupakan klone dari induk. Kita tidak bisa mengembangkan varietas baru dengan cara mencangkok.

 

b)    Tidak bisa melakukan persilangan dua jenis tanaman.

Kita tidak bisa menyilangkan dua varietas berbeda, sehingga tanaman hibrida jenis baru tidak bisa dihasilkan dengan metode vegetatif buatan.

 

c)    Tanaman yang dihasilkan rawan terkena wabah penyakit.

Materi genetik tanaman anakan hasil mencangkot sama persis, sehingga bila ada satu tanaman terkena penyakit maka tanaman lain juga beresiko terekna penyakit yang sama.

 

2.    Stek Batang


Stek batang ialah cara memperbanyak tumbuhan dengan potongan batang tumbuhannya yang memiliki ruas-ruas atau mata yang kemudian dapat tumbuh tunas baru. Batang yang akan distek harus yang sudah tua sehingga tunas baru dapat tumbuh di bagian ruas-ruasnya. Batang tanaman yang sudah dipotong itu hendaknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup lembab agar lebih mudah untuk tumbuh. Sirih, Jambu Air dan Ketela Pohon adalah contoh tanaman yang dapat dilakukan stek batang.

 

3.    Stek Daun


Metode ini adalah cara perkembangbiakan dengan cara menanam daun tanaman yang sudah cukup tua yang akan tumbuh tunas baru. Jenis tanaman yang umum distek adalah tanaman hias seperti, sri rejeki, cocor bebek dan begonia serta bunga biru (sain folia). Bagian daun yang bisa dipakai untuk bahan stek ialah berupa helaian daun atau helaian daun berserta tangkai daunnya. Akar dan batang kemudian akan tumbuh pada bagian daun yang terpotong. Sedangkan bagian daun tersebut tidak berkembang menjadi tanaman yang baru.

 

4.    Merunduk


Merunduk salah satu teknik memperbanyak tanaman dengan membengkokan cabang atau ranting ke dalam tanah dan ditimbun dengan tanah. Contohnya pohon apel, alamanda, stroberi, melati, dan sirih.


5.    Menempel (Okulasi)


Menempel atau dikenal juga dengan sebutan okulasi adalah cara menghasilkan tanaman baru dengan menempelkan tunas muda pada ranting atau batang tanaman induk. Tujuan dari okulasi adalah menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda dari dua jenis tanaman. Contoh jeruk nipis, kakao, belimbing, alpukat, dan lain-lain.


6.    Menyambung (Enten)


Mengenten adalah metode perkembangbiakan tak kawin (vegetatif) buatan, dimana dua jenis tanaman yang berbeda digabungkan, dengan bagian bawah (akar dan pokok batang) berasal satu tanaman.

Mengenten bermanfaat mengabungkan sifat unggul dari dua jenis tanaman yang berbeda. Misalnya ada varietas mangga yang memiliki akar kuat dan dalam namun buahnya tidak manis, sementara varietas lain memiliki akar yan tidak kuat namun buah manis.

Dengan mengenten, kita akan dapat menggabungkan kedua sifat ini, dengan bagian bawah bibit diambil dari varietas berakar kuat, sementara bagian atas diambil dari varietas berbuah manis.

Mengenten dapat mengabungkan dua tanaman yang berbeda spesies. Misalnya, kita dapat mengenten dengan bagian bawah dari kentang, sementara bagian atas diambil dari tomat. Hasilnya adalah tanaman yang menghasilkan umbi kentang dan buah tomat.

Tomat (Solanum lycopersicum) dan kentang (Solanum tuberosum) dapat digabungkan meski berbeda spesies, karena keduanya berasal dari genus sama (Solanum) sehingga berkerabat dekat dan memiliki kesamaan struktur tanaman.

Mengenten dilakukan dengan memotong tunas tanaman dalam bentuk V, sehingga bagian atas dan bawah dapat diabungkan. Sambungan ini kemudian ditutup dan diikat. Bagian atas biasanya dipotong daunnya, dan disisakan sedikit, untuk mengurangi penguapan dan mempercepat pertumbuhan tunas.

 

Daftar Pustaka:

1. Buku Tema 1 Kelas VI

2. https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/perkembangbiakan-vegetatif-pada-tumbuhan-1/

 

 

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkomentar dengan santun

Postingan populer dari blog ini

Cara Mudah Menemukan Kata Kunci Pada Judul Teks Untuk Memperkirakan Isi / Informasi Teks (Bahan Ajar Kelas 6 Tema 6 Mupel Bahasa Indonesia)

Ibu Istikomah, Pengusaha Kue Skala Rumahan

Hari Guru Nasional : Saya Bangga Menjadi Guru