Peran Indonesia Dalam Bidang Ekonomi di ASEAN
https://images.app.goo.gl/kd29AXoqmokoKiT6A(telah diedit oleh penulis) |
ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations. ASEAN merupakan organisasi regional yang terdiri atas perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara. ASEAN resmi terbentuk dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok. Awal pembentukannya ASEAN bertujuan menggalang kerja sama antarnegara anggota dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi, mendorong perdamaian dan stabilitas wilayah, dan membentuk kerja sama di berbagai bidang kepentingan bersama. Sampai saat ini, ASEAN terdiri atas 10 anggota negara (tertera dalam gambar di atas).
a. Tercapainya wilayah ASEAN yang aman dengan dinamika pembangunan lebih tinggi.
b. Pengentasan kemiskinan masyarakat ASEAN dan peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai kemakmuran secara merata dan berkelanjutan.
Bagaimana pelaksanaan KEA? Pelaksanaan KEA memiliki empat karakteristik utama. Keempat karakteristik pelaksaan KEA yaitu pasar tunggal dan basis produksi, kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, kawasan dengan pembangunan ekonomi merata, serta kawasan terintegrasi penuh dengan ekonomi global.
Berkaitan dengan pelaksanaan KEA, negara-negara ASEAN menjalin kerja sama ASEAN di bidang ekonomi berikut.
a. Membuka pusat promosi ASEAN.
Pembukaan pusat promosi ASEAN ini dilakukan di Jepang. Sektor yang dipromosikan meliputi perdagangan, pariwisata, dan investasi. Program ini bertujuan meningkatkan kegiatan ekspor negara-negara ASEAN ke Jepang. Selain itu, untuk meningkatkan jumlah investor Jepang ke negara-negara ASEAN.
b. Sebagai negara yang menyediakan cadangan pangan.
Peran ini dilakukan Indonesia untuk menyediakan cadangan pangan negara ASEAN. Tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, peran ini dilakukan saat negara lain mengalami krisis pangan. Bersama Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, Indonesia sebagai penyedia cadangan pangan.
c. Menjalin kerja sama di bidang perindustrian dan perdagangan.
Apa saja sektor kerja sama di bidang perindustrian dan perdagangan? Kerja sama perindustrian dan perdagangan meliputi sektor industri, perdagangan barang, dan fasilitasi perdagangan.
1) Kerja sama di sektor industri dilakukan melalui ASEAN Industrial Cooperation (AICO). Negara-negara ASEAN terlibat dalam beberapa proyek industri seperti industri pupuk, tembaga, vaksin, dan abu soda.
a) ASEAN Aceh Fertilizer Project, pabrik pupuk di Aceh-Indonesia.
b) ASEAN Urea Project, pabrik pupuk di Malaysia.
c) ASEAN Copper Fabrication Project, pabrik industri tembaga di Filipina.
d) ASEAN Vaccine Project, pabrik industri vaksin di Singapura.
e) Rock Salt Soda Ash Project, pabrik industri abu soda di Thailand.
2) Kerja sama di sektor perdagangan ditunjukkan dengan ASEAN Free Trade Area (AFTA), ASEAN Economy Community (AEC), dan koperasi ASEAN.
a) AFTA sebagai bentuk kerja sama dalam pengelolaan sektor factor produksi lokal di negara-negara ASEAN. Pemberlakuan AFTA untuk meningkatkan daya saing negara ASEAN dalam pasar internasional. AFTA juga meningkatkan investasi asing di negara-negara ASEAN.
b) Dalam MEA, Indonesia berperan penting terkait liberalisasi arus barang, jasa, modal, dan tenaga kerja terampil di ASEAN. MEA sebagai upaya meningkatkan daya saing dan memfasilitasi investasi ke arah insfrastruktur.
c) Koperasi ASEAN atau ASEAN Cooperative Organization (ACO) adalah organisasi yang bidang koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan negara-negaa ASEAN. Koperasi ASEAN berupaya mengukukuhkan organisasinya sebagai gerakan koperasi untuk menopang perekonomian di Asia Tenggara.
3) Kerja sama di sektor fasilitasi perdagangan, negara anggota ASEAN sepakat menandatangani Protocol 1-Designation of Transit Transport Routes and Facilities. Implementasi Protocol untuk memfasilitasi transportasi barang di kawasan ASEAN.
d. Menjalin kerja sama di sektor jasa.
Dalam sektor jasa, negara-negara ASEAN mengesahkan ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) tanggal 15 Desember 1995 di Bangkok, Thailand. Untuk mendukung kesepakatan tersebut, ASEAN membentuk Coordinating Committee on Services (CCS) Komite ini menyusun modalitas untuk mengelola negosiasi liberalisasi jasa meliputi delapan sektor. Kedelapan sektor jasa itu antara lain angkutan udara dan laut, bisnis, konstruksi, telekomunikasi, pariwisata, keuangan, kesehatan, dan logistik.
e. Mendukung pembentukan integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Sebagai negara anggota, Indonesia mendukung terbentuknya MEA. Adanya MEA, kegiatan perekonomian di Asia Tenggara semakin berkembang. Hambatan perdagangan internasional pun semakin berkurang. Kondisi ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Daftar Pustaka:
- Buku Guru Kelas 6 Tema 7 : Kepemimpinan
- Buku Siswa Kelas 6 Tema 7 : Kepemimpinan
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkomentar dengan santun